Informasi ilmiah sangat diperlukan oleh peneliti untuk mendukung tugas pokok mereka, terutama dalam menyusun rencana penelitian dan pembahasan hasilnya. Sumber-sumber informasi ilmiah tersedia dalam bentuk tercetak dan nontercetak, seperti CD-ROM, internet, dan disket.
Koleksi informasi digital merupakan salah satu bentuk koleksi non tercetak. Koleksi ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan koleksi tercetak, antara lain pengguna lebih cepat dan mudah dalam memperoleh informasi. Tabel 1 menyajikan keuntungan dan persyaratan dalam menggunakan media digital yang tidak memerlukan banyak tenaga dan ruangan untuk penyimpanan.
Kemudahan memperoleh informasi ilmiah makin meningkat seiring dengan banyaknya lembaga milik pemerintah maupun swasta yang menyelenggarakan perpustakaan digital. Manfaat terbesar informasi digital adalah akses yang tidak terbatas terhadap artikel ilmiah. Artikel dalam format elektronis tidak pernah kehabisan cetakan (out of print), sedangkan artikel tercetak sering kali tirasnya terbatas meskipun sudah dilanggan tetap.
Perpustakaan digital yang dapat diakses secara online memudahkan peneliti dan pengguna lain dalam mengakses artikel ilmiah. Dengan bermodalkan computer yang terhubung ke internet, artikel yang diter bitkan dalam salah satu jurnal ilmiah terbaru bidang pertanian di Amerika, misalnya, dapat diperoleh di Indonesia dalam hitungan detik. Dengan kata lain, informasi online mampu menghilangkan kendala geografis yang selama ini menjadi masalah utama dalam mencari sumber informasi ilmiah.
Keuntungan media digital:
- Pembaca dapat memperoleh dan mencetak teks artikel yang dibutuhkan secara langsung karena kemudahan akses melalui internet
- Meningkatkan proses publikasi karena informasi dapat diperoleh secara cepat
- Penerbit dapat menghasilkan isu spesifik dalam jurnal elektronis setiap waktu
- Dapat menelusur, mengumpulkan, dan menemukan kembali (retriev) dengan cepat dan mudah
- Lebih murah dibanding jurnal tercetak dan tidak pernah out of print, juga tidak diperlukan klaim
Persyaratan media digital:
- Harus tersedia komputer dan infrastruktur jaringan
- Format dokumen yang bervariasi harus dapat diterima
- Memenuhi preferensi yang kuat untuk memiliki versi print-out dari artikel untuk memudahkan membaca dan member keterangan
- Mengeliminasi kemungkinan plagiarisme
- Harus sudah bebas dari masalah copyright
Menurut Setiarso (2004), di negara maju seperti Jepang, informasi online merupakan sumber informasi penting bagi peneliti. Perpustakaan pada perguruan tinggi dan lembaga penelitian biasanya melanggan jurnal elektronis seperti Nature dan Science. Selain itu, informasi tentang literatur yang terdapat pada berbagai perpustakaan di Jepang dapat diketahui melalui layanan
NACSIS Webcat, suatu sistem berbasis web yang dapat mencari pangkalan data katalog buku, majalah, jurnal ilmiah, dan materi lain yang disimpan di perpustakaan. Dengan memanfaatkan NACSIS Webcat, peneliti dapat menemukan lokasi artikel ilmiah yang diperlukan. Jika artikel yang diinginkan tidak terdapat pada institusinya, artikel tersebut dapat dipesan atau dimintakan dari perpustakaan lain yang memilikinya, sehingga peneliti di Jepang mempunyai kesempatan yang luas dalam mengakses literatur ilmiah.
Oleh: Eka Kusmayadi, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian