Modal Ventura, Alternatif Sumber Dana Bagi Pengusaha Muslim

Modal ventura merupakan konsep baru di dalam sistem Islam yang telah digunakan dalam bidang keuangan. Penanaman modal dalam suatu usaha dimana pemilik ikut menanggung resiko kemungkinan terjadinya kebangkrutan dikenal sebagai modal ventura.

Tingginya tingkat kembalian atas modal yang diusahakan merupakan hal yang utama bagi seseorang untuk mengambil resiko. Bagaimanapun, tiap pengusaha dan peminjam memiliki profile resikonya, dimana hal tersebut akan menentukan berapa besar kredit yang harus dikeluarkan. Biasanya, pemegang saham memposisikan dirinya berlawanan dengan kemungkinan faktor resiko yang akan dihadapi.


Dengan filosofi dasar bahwa uang tidak diciptakan, uang hanya berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya, modal ventura menjadi sumber yang populer dalam pembiayaan di dunia saat ini. Saluran pendanaan dari sumber kepada yang membutuhkannya menjadi lebih efesien.

Berawal dari Amerika Serikat pertengahan tahun 70-an, modal ventura saat ini telah digunakan di dunia Islam. Sekarang, perusahaan modal ventura menawarkan berbagai hal yang menarik sesuai dengan instrumen-instrumen pembiayaan, yang tentu saja disesuaikan dengan model pembiayaan dalam Islam.

Di Barat, pembiayaan berdasarkan pinjaman lebih populer, segala resiko ditanggung oleh asuransi atau instrumen-instrumen yang lain untuk meyakinkan kembalinya modal yang ditanamkan. Bagaimanapun, pembiayaan berdasarkan modal adalah sangat berbeda. Di sini, pemilik modal harus dapat menerima kenyataan bahwa modal yang ditanamkan dapat lenyap apabila peminjam mengalami kebangkrutan. Dibidang ini, dimana Dunia Islam masih tetap menghadapi kesulitan untuk mendatangkan modal untuk membuka bisnis modal ventura baru. Para pelaku di sektor swasta masih jauh tertinggal di Dunia Islam bila dibandingkan dengan banyak kesempatan bisnis dan potensi yang dimiliki.

Jika perkembangan bisnis modal ventura di Amerika serikat tumbuh secara meyakinkan, di Dunia Islam hampir bisa dikatakan tidak ada. Laporan terakhir memperlihatkan peningkatan 150 persen dalam investasi modal ventura selama tahun 1999 dengan nilai $US 56 milyar, dimana pada tahun 1990 hanya bernilai $US 3 milyar. Perkembangan ini terus meningkat, pada kuartal pertama tahun 2000, telah ditanamkan investasi modal ventura sebesar $US 20 milyar. Bagaimanapun, kekuatan ekonomi AS merupakan faktor pendorong utama yang memberikan jaminan investor atas kembalinya modal yang telah mereka tanamkan. Dunia Islam saat ini bukan merupakan pesaing potensial Barat, paling tidak dibidang modal ventura.

Menyediakan kredit kepada masyarakat tidak hanya masalah kemuliaan, tetapi juga semangat modal ventura. Perusahaan modal ventura Islam perlu untuk merancang sistem dan prosedur yang sesuai dengan kebutuhan individu muslim. Dana modal ventura merupakan alat yang efektif untuk membantu umat Islam membangun usahanya, tidak hanya terbatas pada negaranya tetapi juga dimanapun di dunia ini.

Jika melihat kecenderungan penanaman modal ventura didunia, mayoritas dana disalurkan dalam e-commerce, perusahan internet, penyebaran teknologi, dll, dimana di bidang ini dunia Islam sangat ketinggalan. Dilain pihak, negara-negara Islam memiliki potensi yang besar dalam pembangunan infrastruktur. Sektor swasta negara-negara Islam, merupakan tulang punggung pembangunan, dan sayangnya masih belum sekuat dan sehebat seperti di negara-negara maju dan ekonomi industri.

Salah satu cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan kredit melalui lembaga-lembaga di tingkat lokal yang mampu mengevaluasi jalannya usaha secara teratur. Sistem audit, akuntabilitas keuangan yang baik dan sistem sertifikasi kelayakan usaha baru sangat diperlukan untuk mengamankan dana modal ventura yang telah ditanamkan.

Perkembangan bisnis modal ventura yang sangat cepat selama dua tahun terakhir, dan merupakan puncak perkembangan dalam kurun waktu dua dekade ini, haruslah memberikan motivasi bagi negara-negara Islam untuk membangun sistem yang memungkinkan swasta memegang peranan utama. Pengembangan bisnis-bisnis yang terspesialisasi, penguatan pasar modal dan juga peraturan pemerintah yang menjamin tahap-tahap awal suatu proyek mungkin merupakan jawaban yang tepat untuk mengatasi masalah sektor swasta.
Hal utama yang perlu dirubah di dunia Islam adalah perubahan secara terstruktur manajemen kepemilikan penuh menjadi manajemen secara profesional. Tak seorang pun yang mau menanamkan modalnya dalam suatu usaha apapun yang menunjukkan banyak masalah pada saat usaha baru dimulai.

Oleh : Nadeem Malik
Islamiq.com

Klik suka di bawah ini ya