Tata Cara Penulisan Artikel dan Laporan Penelitian

Ciri yang sangat substansial yang melekat pada masyarakat akademik adalah membaca dan menulis. Melalui membaca seorang akademisi akan memperoleh ilmu, dan melalui menulis seorang akademisi akan mentranformasikan ilmu. Dengan perkataan lain, melalui tradisi membaca dan menulis seseorang dapat menerima dan menyampaikan ilmu. Semua pengetahuan yang telah terserap melalui kegiatan membaca harus dapat direkonstruksi; disampaikan kembali kepada orang lain. Dengan demikian, proses pengembangan keilmuan akan terus berlanjut.


Laporan teknis adalah suatu bentuk karangan yang berisi rekaman tentang pekerjaan, yang sedang digarap atau sedang diteliti, yang berisi saran-saran untuk dilaksanakan. Laporan itu, baik lisan maupun tulisan, disampaikan kepada pihak lain dengan cara seobjektif mungkin. Menurut bentuknya laporan teknis dapat dibedakan atas empat macam, yaitu (1) formulir, (2) surat, (3) artikel, dan (4) laporan resmi. Yang menjadi fokus dalam tulisan ini adalah penulisan artikel dan laporan resmi (yang berupa hasil pemikiran atau hasil penelitian yang disampaikan secara tertulis).


Menurut tujuannya, laporan teknis disusun untuk memberi keterangan memulai suatu tindakan atau pekerjaan, mengkoordinasi proyek, menyarankan suatu langkah atau tindakan, dan merekam kegiatan.


Laporan untuk memberi keterangan dapat dibagi dalam laporan khusus. Laporan untuk memulai suatu tindakan memusatkan perhatian kepada tindakan itu dan alasannya. Laporan untuk mengkoordinasikan proyek hanya mengemukakan pokok yang berhubungan dengan semua hal yang harus dikoordinasi. Laporan untuk menyarankan suatu langkah berinti saran yang harus dibuat. Laporan untuk merekam kegiatan dibagi atas laporan kemajuan dan laporan akhir.


Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh penjajakan pustaka dan penjajakan lapangan.


Makalah pada umumnya merupakan karya tulis ilmiah yang penyajiannya bersifat deskriptif dan ekspositonis. Biasanya makalah disusun oleh mahasiswa sebagai bagian dari kegiatan akademik di perguruan tinggi. Selain itu, makalah biasanya juga ditulis oleh seseorang untuk diajukan dalam suatu pertemuan ilmiah dan penerbitan. Contoh pertemuan ilmiah adalah seminar, simposium, lokakarya, diskusi, kongres, dan konferensi, sedangkan contoh penerbitan ilmiah adalah jurnal, majalah, dan surat kabar. Pada umumnya panjang makalah lebih kurang 20 halaman.


Laporan penelitian merupakan karya tulis ilmiah yang penyajiannya bersifat deskriptif analitis. Artinya, dalam laporan penelitian gambaran dan analisis masalah digambarkan secara mendalam atau detail. Untuk itu, di dalam bagian pendahuluan harus dinyatakan secara eksplisit latar belakang, masalah, tujuan, teori, metode,
tenik, dan data. Biasanya laporan penelitian disusun oleh mahasiswa sebagai bagian dari kegiatan akademik di perguruan tinggi, seperti laporan praktikum, dan sebagai syarat guna memperoleh gelar akademik S1, S2, S3. Laporan penelitian yang diajukan sebagai syarat guna memperoleh gelar S1 disebut skripsi, laporan penelitian yang diajukan sebagai syarat guna memperoleh gelar S2 disebut tesis, dan laporan penelitian yang diajukan sebagai syarat guna memperoleh gelar S3 disebut desertasi. Selain itu, laporan penelitian biasanya juga ditulis oleh seseorang (antara lain, mahasiswa, dosen, guru) untuk diajukan dalam suatu pertemuan ilmiah, penerbitan ilmiah, atau lembaga tertentu.


Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyusunan artikel dan laporan penelitian. Persyaratan tersebut menyangkut substansi, bahasa, dan teknik penyajian. Untuk itu, laporan teknis, terutama yang cukup panjang, perlu direncanakan dengan baik dan matang terlebih dahulu.


Secara teoretis proses penulisan artikel dan laporan penelitian meliputi tiga tahap utama, yaitu tahap persiapan, tahap penulisan, dan tahap revisi. Ketiga tahap itu menunjukkan kegiatan yang berbeda. Dalam tahap persiapan ditentukan hal-hal pokok yang akan mengarahkan penulis dalam seluruh kegiatan penulisan laporan itu. Dalam tahap penulisan dilakukan apa yang telah ditentukan, yakni mengembangkan gagasan dalam kalimat-kalimat, paragraf-paragraf, dan bab-bab sehingga selesailah draf yang pertama. Dalam tahap revisi hal yang dilakukan adalah membaca dan menilai kembali apa yang telah ditulis, memperbaiki, mengubah, dan jika perlu, memperluas tulisan tadi.


Oleh: Azwardi, staf pengajar tetap FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Klik suka di bawah ini ya