Beta saham syariah merupakan pengukur risiko sistematik dari suatu saham atau portofolio pasar yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Beta pasar yang diukur berdasar model pasar pada periode Januari 2001 sampai dengan Desember 2004 menghasilkan beta rata-rata sebesar 0,51645. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index merupakan defensive stock atau risiko sistematik yang lebih kecil dibanding risiko pasar. Pengujian regresi secara linear berganda menghasilkan F statistik sebesar 16,015 dengan tingkat signifikansi 0,00%. Hal ini berarti variabel-variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian regresi secara parsial dengan t test menunjukkan bahwa kurs rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik Bruto signifikan pada tingkat 5%, leverage dan profitabilitas signifikan pada tingkat 10%, sedangkan nilai akhir yang diharapkan, jenis industri, devidend payout ratio, variabilitas laba, Beta akuntansi, cyclicality dan Price Book Ratio tidak signifikan terhadap Beta saham syariah.
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain sebagai berikut:
1. Variabel-variabel ekonomi makro dan industri yang digunakan hanya beberapa saja, sedangkan masih ada variabel-variabel ekonomi makro dan industri yang lain.
2. Sampel yang digunakan hanya 30 perusahaan.
3. Periode penelitian hanya 4 tahun dengan jumlah sampel yang sedikit karena munculnya Jakarta Islamic Index yang juga masih relatif baru.
Saran-Saran
1. Bagi penelitian selanjutnya perlu menambah variabel-variabel ekonomi makro dan industri atau menganti dan menambah variabel-variabel karakteristik perusahaan yang lain yang dimungkinkan relevan dengan Beta saham syariah dan menambah periode waktu penelitian
2. Bagi penelitian selanjutnya perlu dilakukan pengujian variabel-variabel makro ekonomi, industri dan karakteristik perusahaan dengan Beta saham non syariah dan menguji perbedaan antara Beta saham syariah dengan Beta saham non syariah.
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain sebagai berikut:
1. Variabel-variabel ekonomi makro dan industri yang digunakan hanya beberapa saja, sedangkan masih ada variabel-variabel ekonomi makro dan industri yang lain.
2. Sampel yang digunakan hanya 30 perusahaan.
3. Periode penelitian hanya 4 tahun dengan jumlah sampel yang sedikit karena munculnya Jakarta Islamic Index yang juga masih relatif baru.
Saran-Saran
1. Bagi penelitian selanjutnya perlu menambah variabel-variabel ekonomi makro dan industri atau menganti dan menambah variabel-variabel karakteristik perusahaan yang lain yang dimungkinkan relevan dengan Beta saham syariah dan menambah periode waktu penelitian
2. Bagi penelitian selanjutnya perlu dilakukan pengujian variabel-variabel makro ekonomi, industri dan karakteristik perusahaan dengan Beta saham non syariah dan menguji perbedaan antara Beta saham syariah dengan Beta saham non syariah.
Oleh: Ardi Hamzah, Magister Sains UGM
SNA VIII Solo, 15 – 16 September 2005