Sistematika dan Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah

 

Karya  tulis  ilmiah bermacam ragam sifat dan bentuknya. Karena itu sangatlah sukar untuk menyamaratakan sistematika penulisan karya  tulis  ilmiah. Namun demikian, untuk kepentingan penulisan karya tulis  ilmiah dalam konteks pendidikan dan latihan ini, akan dikemukakan suatu bentuk sistematika yang menyerupai laporan suatu hasil penelitian.


Tujuan penulisan karya  tulis  ilmiah, terutama dalam bentuk skripsi, tesis, desertasi, atau jurnal ilmiah, adalah memberikan idea atau fakta  umum  yang dihasilkan dari sebuah penelitian atau penelusuran pembenaran  kepada para pembaca. Agar efektif informasi perlu dikomunikasikan dalam satu cara yang jelas dan mudah dimengerti. Kejelasan adalah faktor utama. Para pembaca tidak menjadi harus bertanya-tanya bagaimana penelusuran dilakukan dan asumsi-asumsi yang mendasari hasil  yang ditemukan.


Selain kejelasan, karakteristik penting lain dalam suatu karya  tulis  ilmiah adalah:
1) pengorganisasian idea atau gagasan dari setiap bagian atau sub-bagian dan tingkat koherensi serta kesinambungan logika; 2) penyajiannya tepat dan akurat, termasuk dalam tata bahasa dan tanda-tanda baca yang digunakan; 3) utuh dalam menyuguhkan fakta-fakta untuk mendukung kejelasan; dan 4) bernas (singkat dan padat) menghindari materi-materi yang tidak diperlukan tetapi tambahkan materi materi yang akan  memberikan kejelasan dan keutuhan.


Format Karya Tulis Ilmiah
Pada umumnya format sebuah karya tulis ilmiah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: bagian pengantar, isi karya tulis ilmiah, dan bagian pelengkap karya tulis ilmiah.


Bagian pengantar termasuk: halaman judul,  lembar pengesahan, pengantar, daftar isi, daftar tabel (kalau ada), daftar gambar (kalau ada), daftar lampiran, abstrak.


Bagian isi mencakup: Bab I pendahuluan (termasuk: latarbelakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian/penelusuran, tujuan, asumsi dan hipotesis, pentingnya penelitian/penelusuran, metode penelitian/penelusuran, dan lokasi dan sampel penelitian/penelusuran); Bab II kajian pustaka/kerangka teoritis; Bab III prosedur penelitian/penelusuran; Bab IV pembahasan dan hasil penelitian/penelusuran; dan Bab V kesimpulan, implementasi, dan rekomendasi.


Bagian pelengkap terdiri dari: daftar pustaka, lampiran-lampiran (termasuk: angket atau panduan wawancara, atau instrumen penelitian lainnya), dan riwayat hidup peneliti.


 

Klik suka di bawah ini ya