Menulis Makalah Ilmiah untuk Seminar dan Jurnal

Beberapa tahun terakhir saya selalu dibebani tugas menulis paper (makalah) untuk dikirimkan ke seminar dan jurnal. Melalui tulisan ini saya ingin bercerita dan berbagi tips dan trik serta suka duka menulis tipe ini. Bidang kajian saya adalah electrical engineering, image processing.


Secara umum, paper untuk seminar cakupannya temanya lebih kecil daripada paper untuk jurnal. Ini ditunjukkan dengan jumlah halaman (halaman paper seminar berkisar antara 1-8, halaman paper jurnal berkisar antara 8 - dstnya). Selain itu, paper makalah biasanya hanya menceritakan satu aspek dari penelitian kita. Sebaliknya, paper jurnal mencakup berbagai aspek yang membentuk satu kesatuan. Data untuk makalah seminar adakalnya cukup hanya data awal (preliminary), sedangkan untuk paper jurnal, datanya harus lengkap, banyak dan teranalisis dengan baik.


Apa yang sepatutnya terdapat pada paper-paper kita ?. Menurut pengalaman saya (yang tidak seberapa tentunya ), isi mutlak yang harus ada adalah "kebaruan". Jadi, paper tersebut hendaklah berisikan pemikiran baru tentang suatu masalah. Dan pemikiran baru ini hendaknya lebih baik daripada pendekatan-pendekatan sebelumnya. Namun kebaruan tidak terbatas di situ saja. Metode lama yang diaplikasikan pada hal baru, juga berarti kebaruan.


Selanjutnya, penulisan yang baik. Jika menggunakan bahasa Indonesia, gunakan EYD. Jika menggunakan bahasa Inggris, gunakan bahasa Inggris yang baku untuk dunia akademik. Pilihan kata yang di pakai di novel seringkali tidak sesuai dengan bahasa akademik. Kriteria ini banyak juga pengaruhnya kepada tampilan paper kita secara keseluruhan. Kita tidak bisa mengharapkan para reviewer (yang notabene mungkin membaca puluhan paper pada saat berdekatan) untuk mengulang-ulang kata-kata atau kalimat yang maksudnya kurang jelas (bias).


Selanjutnya lagi, eksperimen yang mencukupi. Kalau saya melakukan simulasi komputer. Data hasil simulasi ini dipergunakan untuk menunjang pemikiran baru yang telah dijabarkan di bagian awal paper. Jika data tidak mendukung, kita masih mungkin melakukan perombakan di awal tulisan, atau melakukan simulasi ulang dengan sumber berbeda. Kemungkinan paling buruk adalah, pemikiran baru kita tidak benar (karena tidak didukung oleh hasil simulasi). Untuk kasus ini, penulisan paper masih mungkin diteruskan, namun kemungkinan untuk diterima semakin kecil.


Sebagai kesimpulan, menulis paper untuk diterima di seminar ataupun jurnal adalah sama dengan "menjual ide". Yang namanya jualan, packaging atau kemasan menjadi faktor penentu utama. Pandai-pandailah mengemas paper kita, sehingga kelebihannya menonjol, dan kekurangannya tersamar.
Semoga bermanfaat.


http://fitriarnia.multiply.com/journal/item/109

Klik suka di bawah ini ya