BAZNAS diharapkan mempertahankan kinerjanya dan memperbaiki penyebaran informasi mengenai pentingnya berzakat melalui lembaga kepada masyarakat luas.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat diambil. Pertama, pemberian informasi yang lengkap kepada para muzakki mengenai pengetahuan zakat, kesadaran zakat, kesadaran BAZNAS, aware Zakat, aware BAZNAS," sikap dalam menggunakan BAZNAS, dan produk zakat, khususnya Muzakki non-lembaga. Kedua, dari penelitian ini diperoleh hasil berupa enam atribut yang mempengaruhi muzakki dalam menyalurkan dananya untuk keperluan dana zakat. Atribut-atribut tersebut adalah product (produk), place/distribution (tempat/distr-busi), people (orang), process (proses),promotion (promosi), dan physical evidence (buki fisik). Keenam atribut tersebut memiliki persepsi harapan dan keyakinan yang berbeda menurut muzakki lembaga dan muzakki non-lembaga. Hal ini memberikan implikasi manajerial bahwa BAZNAS sebaiknya mengetahui atribut yang dipersepsikan penting menurut muzakki agar dapat memperkuat atribut yang dianggap penting tersebut.
Ketiga, hasil analisis sikap multi atribut Fishbein terhadap BAZNAS menunjukkan nilai skor sikap total Muzakki Lembaga sebesar 97,37 lebih besar dibandingkan Muzakki Non-Lembaga sebesar 90,41. Bagi BAZNAS hal ini mengindikasikan bahwa membayarzakat melalui institusi tersebut kurang disukai oleh muzakki non-lembaga dibandingkan dengan Muzakki Lembaga. Langkah yang diharapkan dilakukan oleh BAZNAS adalah melakukan usaha untuk mengubah sikap konsumen terhadap BAZNAS berdasarkan hasil nilai skor atribut pada BAZNAS.
Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) menyatakan terdapat metode untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk, jasa, atau merek, yaitu melakukan tindakan dengan mengubah evaluasi relatif atribut. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa aware BAZNAS merupakan variabel terkuat yang menjadi pembeda antara muzakki lemba-ga dan muzakki non-lembaga, yang diikuti oleh variabel produk, usia, sikap, dan aware zakat. Jenis kelamin menjadi diskriminan yang paling lemah karena rata-rata baik muzakki lembaga maupun muzakki non-lembaga rata-rata memiliki aware zakat yang tidak jauh berbeda. Hal ini mengindikasikan bahwa BAZNAS diharapkan mempertahankan kinerjanya dan memperbaiki penyebaran informasi mengenai pentingnya berzakat melalui lembaga kepada masyarakat luas. Karena semakin tinggi aware BAZNAS dan sikap, maka kecenderungannya masyarakat akan memiliki persepsi atau sikap dalam menyalurkan dana zakatnya melalui lembaga BAZNAS.