Siapa bilang hanya hasil riset peneliti senior saja yang bisa masuk jurnal internasional. Bulan ini, The Royal Society Journal Biology Letters memuat hasil penelitian anak SD Blackawton School, London, Inggris, yang mengupas kemampuan lebah memilih warna dan pola.
"Artikel yang dimuat ini merepresentasikan publikasi anak-anak pertama yang berkualitas dunia. Saya harap hal ini bisa menginspirasi semua pihak, bahwa sains tidaklah eksklusif tetapi bisa dijangkau oleh siapapun," kata Professor Brian Charlesworth, editor Biology Letters.
Dalam penelitiannya, anak-anak tersebut melihat, apakah lebah bisa belajar untuk mengenali pola dan warna. Mereka juga melihat, apakah hal tersebut bisa membantu lebah menemukan jalan untuk sampai di air gula sambil menghindari garam yang ada di jalannya.
Dalam artikel di jurnal, anak-anak itu menulis, "Kami menemukan, bahwa lebah bisa menggunakan kombinasi warna dan relasi spasial untuk menemukan makanan. Kami juga menemukan, bahwa sains sangat keren dan menyenangkan, sebab kamu bisa melakukan sesuatu yang orang belum pernah lakukan."
Saat meneliti, anak-anak ini dibantu oleh Beau Lotto, ahli neurosains dari University College London. Lotto juga membantu dalam memublikasikan hasil penelitian, mulai dari menuliskan metode, pembahasan dan kesimpulan. Untuk menuliskan, ia merangkum hasil diskusi dengan anak-anak.
"Dunia sains yang sebenarnya penuh dengan ketidakpastian, karenanya sains menyenangkan. Namun, saya menemukan bahwa ketidakpastian itulah yang menjadi kelemahan dalam pendidikan, ketika pelajaran sains terlalu sering dipenuhi dengan fakta-fakta yang dangkal," komentar Lotto.
Sumber : Kompas
Penulis: Yunanto Wiji Utomo